-->

Halo !!! Saya Tatik Hartanti, ini adalah blog tentang Catatan Kecil Saya

Istimewanya seorang "Mas Endra"

Assalamualaikum :)

Hidup memang sebuah pilihan dimana kita lah yang menjadi pemeran utama dalam jalan yang kita pilih. Iyah.. jika berbicara soal hidup memang sangat kompleks sekali, banyak orang yang menjabarkan dengan definisi yang berbeda. :)

Begitu pun dengan kehidupan seorang anak, mereka masih butuh peran penting orang tua. Setiap anak memilki hak yang sama untuk mendapatkan perhatian orang tua. Terlebih mereka yang membutuhkan perhatian lebih ini adalah anak yang memilki keistimewaan dibandingkan teman sebayanya.

Seorang anak yang memiliki keistemewaan ini terlahir demikian bukan karena keinginannya sendiri. Melainkan memang sudah menjadi jalan Allah dan menjadi sebuah rahasia indah yang akan terungkap di kemudian hari.

Mas Endra\
Mas Endra memberikan maem si Encis :*

Lahir dengan keadaan premature dan harus melalui proses vacuum untuk membantunya melihat dunia nan indah ini, bukan serta merta menjadi sebuah alasan untuk membedakannya dengan teman ataupun saudara yang lain.

Ini bukanlah jalan yang dia pilih, karena keadaanlah dirinya harus terlahir demikian. Dia adalah Endra Aji Tri Prasetyo, anak ketiga dari tiga bersaudara. “ Mas Endra…” begitulah diriku memanggilnya, karena dia anak dari kakakku nomor dua. Panggilan itu sengaja untuk dirinya, mengingat ada keponakanku yang umurnya lebih muda dari mas Endra, setidaknya memberikan contoh untuk mereka yang masih anak-anak.

Sering kali karena Mas Endra lahir melalui proses vacuum menjadi ombal-ambilan orang, mulai dari mengganggapnya nakal lah…., tidak seperti inilah… dan lah.. lah.. yang lain. Ingin rasanya saya sebagai tantenya teriak.. “ tolong…. Jangan bedakan diia…”

Mas Endra
Mas Endra membantu niup api di pawonnya si Mbah :)
Namun begitulah mitos memang seringkali menjadi bagian dari masyarakat apalagi masyarakat pedesaan. Begitu kuatnya mitos terkadang mampu mengalahkan fakta yang sebenarnya. Mereka beranggapan proses persalinan dengan vacuum, yang katanya selain mempengaruhi kecerdasan anak juga mempengaruhi bentuk kepala anak.

Setelah sempat membaca-baca beberapa artikel, proses vacuum tidaklah menjadi alasan mengenai kecerdasaan seorang buah hati. Buktinya, seperti diutarakan dr. Nanang Hasani, SpOG dari RSIA Hermina Podomoro, ketiga anaknya lahir dengan cara tersebut. “Yang sulung, sekarang sudah SMP dan ketika lulus SD ia memiliki NEM paling tingi. Kedua adiknya, selalu juara kelas.”

Bodoh dan tidaknya seorang anak itu bukan karena lahirnya melalui proses vacuum kok, ,melainkan 80 persen karena faktor genetik.”

Hal senada juga ditegaskan dr. Kishore R.J., Sp.A. “Persalinan vacuum tak ada pengaruhnya sama sekali terhadap perkembangan otak si bayi.” Sebab,  yang ditarik saat vacuum bukanlah otak bayi, melainkan kulit dan jaringan di bawah kulit kepala. “Itu pun tak akan membuat perubahan bentuk kepala.

Hmmm.. Mas Endra sama seperti yang lain, bahkan dia memliki keistimewaan. Di umurnya yang menginjak 5 tahun, tenaganya melebihi saya ketika mengangkat sebuah benda, saat dirinya sedang ngambeg dan kakaknya yang berusia 17 tahun berusaha menenangkan, dengan entengnya mas Endra bisa menjatuhkan kakaknya.



Dirinya pun lebih peka, perasaannya begitu lembut, dan paling menonjol adalah ketika memegang alat perbengkelan bapaknya, dia tahu mana itu palu, tanggem, drei dan perkakas lainnya.

Tidaklah muna.. terkadang saat saya serius mengerjakan sesuatu di ruang tamu, tiba-tiba mas Endra datang dan memberantakkan seisi meja, saya memang marah. Tapi, selepasnya ada rasa getun (menyesal) karena sudah memarahinya. “Maafin tante ,,, mas Endra”

Iyah.. Allah itu adil kepada setiap umatnya, ketika ada kekurangan maka disanalah kelebihan itu tertanam. Semua anak itu sama, tentunya nanti perhatian yang diberikan pun harus sama. Tidak ada yang di lebih-lebihkan maupun di kurangi.

Keistimewaan seseorang akan makin terlihat, ketika kita orang terdekat mampu membantunya mendapatkan keistmewaan itu. Siapa lag kalau bukan kita yang akan menggandeng erat tangannya?